Whole Life : perlindungan seumur hidup bagi mereka yang ingin memberikan warisan kepada orang-orang terkasih.
Asuransi jiwa seumur hidup atau whole life sangat tepat bagi mereka yang membutuhkan perlindungan jangka panjang. Sebaiknya jangan campurkan produk ini dengan produk investasi (unitlink) karena return yang Anda harapkan tidak akan optimal.
Asuransi jiwa seumur hidup (whole life) merupakan salah satu jenis asuransi jiwa tradisional. Produk whole life memberikan dua jenis manfaat bagi pemiliknya. Pertama, perlindungan kematian hingga usia 99 tahun. Kedua, memberikan nilai tunai yang akan muncul pada usia pertanggungan yang kesekian. “Premi asuransi dapat dibayarkan dalam jangka waktu 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun.
Produk whole life sangat tepat bagi Anda yang membutuhkan perlindungan jangka panjang dengan cukup membayar premi untuk periode tertentu saja. Whole life juga cocok bagi Anda yang ingin mewariskan sejumlah uang untuk orang-orang terkasih.
Sedangkan produk asuransi lainnya seperti term life perlu diperbaharui dalam jangka waktu tertentu. “Umumnya apabila kontrak term life habis dan akan diperpanjang lagi, bisa jadi premi lebih besar atau justru Anda tidak bisa melanjutkan kontrak.”
Hal ini disebabkan karena, risiko kesehatan meningkat seiring dengan usia yang bertambah.
Apalagi, jika setelah cek kesehatan ulang ditemukan beberapa penyakit baru. Risiko ini kemudian ditransfer ke nilai premi yang lebih besar. Selain itu, asuransi whole life mempunyai manfaat lain seandainya jika hingga akhir masa kontrak masih hidup, Anda akan mendapatkan nilai tunai. Manfaat nilai tunai ini tidak ada dalam asuransi term life. Bahkan ada jenis whole life yang memberikan pengembalian tunai, yang disebut dividen atau bonus, jika tidak ada klaim selama periode tertentu.
Dengan kelebihan semacam itu, sangat wajar bila premi whole life lebih mahal dibandingkan produk term life. Jadi, kedua jenis asuransi jiwa ini punya plus dan minus. Tinggal Anda memutuskan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
Untuk membeli produk whole life, persyaratannya cukup mudah. Hanya dengan melampirkan dokumen pribadi, hasil cek kesehatan, dan membayar sejumlah premi, maka Anda sudah bisa mendapatkan perlindungan asuransi whole life.
Meski produk ini terbilang sederhana, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan pertimbangkan sebelum membeli produk asuransi whole life ini. Langkah pertama, pilih perusahaan asuransi yang menjual produk whole life dengan pengalaman operasional cukup lama dan terbukti mudah proses klaimnya. Pastikan, perusahaan itu berada di grup usaha terkemuka dan memiliki integritas tinggi.
Asuransi jiwa seumur hidup atau whole life sangat tepat bagi mereka yang membutuhkan perlindungan jangka panjang. Sebaiknya jangan campurkan produk ini dengan produk investasi (unitlink) karena return yang Anda harapkan tidak akan optimal.
Asuransi jiwa seumur hidup (whole life) merupakan salah satu jenis asuransi jiwa tradisional. Produk whole life memberikan dua jenis manfaat bagi pemiliknya. Pertama, perlindungan kematian hingga usia 99 tahun. Kedua, memberikan nilai tunai yang akan muncul pada usia pertanggungan yang kesekian. “Premi asuransi dapat dibayarkan dalam jangka waktu 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun.
Produk whole life sangat tepat bagi Anda yang membutuhkan perlindungan jangka panjang dengan cukup membayar premi untuk periode tertentu saja. Whole life juga cocok bagi Anda yang ingin mewariskan sejumlah uang untuk orang-orang terkasih.
Sedangkan produk asuransi lainnya seperti term life perlu diperbaharui dalam jangka waktu tertentu. “Umumnya apabila kontrak term life habis dan akan diperpanjang lagi, bisa jadi premi lebih besar atau justru Anda tidak bisa melanjutkan kontrak.”
Hal ini disebabkan karena, risiko kesehatan meningkat seiring dengan usia yang bertambah.
Apalagi, jika setelah cek kesehatan ulang ditemukan beberapa penyakit baru. Risiko ini kemudian ditransfer ke nilai premi yang lebih besar. Selain itu, asuransi whole life mempunyai manfaat lain seandainya jika hingga akhir masa kontrak masih hidup, Anda akan mendapatkan nilai tunai. Manfaat nilai tunai ini tidak ada dalam asuransi term life. Bahkan ada jenis whole life yang memberikan pengembalian tunai, yang disebut dividen atau bonus, jika tidak ada klaim selama periode tertentu.
Dengan kelebihan semacam itu, sangat wajar bila premi whole life lebih mahal dibandingkan produk term life. Jadi, kedua jenis asuransi jiwa ini punya plus dan minus. Tinggal Anda memutuskan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
Untuk membeli produk whole life, persyaratannya cukup mudah. Hanya dengan melampirkan dokumen pribadi, hasil cek kesehatan, dan membayar sejumlah premi, maka Anda sudah bisa mendapatkan perlindungan asuransi whole life.
Meski produk ini terbilang sederhana, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan pertimbangkan sebelum membeli produk asuransi whole life ini. Langkah pertama, pilih perusahaan asuransi yang menjual produk whole life dengan pengalaman operasional cukup lama dan terbukti mudah proses klaimnya. Pastikan, perusahaan itu berada di grup usaha terkemuka dan memiliki integritas tinggi.
“Langkah kedua, sesuaikan uang
pertanggungan yang diminta agar memadai dan berharga bagi orang terkasih
yang kita tinggalkan. Produk whole life ini punya kelemahan, yaitu uang
pertanggungannya tidak bisa ditambahi atau dikurangi. Lantaran kurang
fleksibel inilah maka uang pertanggungan penting untuk ditentukan sejak
awal, apakah cukup untuk kebutuhan keluarga Anda di masa yang akan
datang.
“Belilah saat muda karena preminya akan lebih ekonomis”.
Sebaiknya, jangan Anda mencampurkan produk whole life dengan investasi alias unit link insurance (unit link) sebab, return investasinya tidak optimal karena akan banyak biaya yang dibebankan oleh perusahaan asuransi. “Perusahaan asuransi akan memotong dana investasi sebagai biaya pengelolaan atau biaya lainnya”. Biasanya perusahaan asuransi ini menyerahkan pengelolaan dana tersebut ke pihak ketiga, seperti manajer investasi, yang secara otomatis biayanya juga dibebankan pada nasabah.
Generali Indonesia
Sejak awal pendiriannya, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) tidak memiliki asuransi whole life murni alias tradisional. Awalnya, perusahaan yang berpusat di Italia ini sangat mengandalkan produk employee benefit. Baru sekitar dua tahun ini, Generali mengembangkan produk asuransi berbalut investasi alias unit link. Pada semester II 2011 ini, Generali meluncurkan produk baru yang diklaim menjangkau semua segmen bernama iPLAN (Insurance Protection Linked Auto Navigation).
Premi yang ditawarkan mulai dari Rp. 500.000 per bulan. “Produk ini bisa dimiliki semua umur mulai usia 6 bulan hingga 65 tahun.” Perlindungan akan berakhir pada saat tertanggung berusia 99 tahun. Melalui produk ini, nasabah boleh mengkombinasikan dengan produk tambahan, misalnya jaminan penyakit kritis, cacat tetap dan permanen, dan biaya rumah sakit.
”iPLAN memilki keunikan yang tidak terdapat di perusahaan asuransi sejenis, yaitu memilki tambahan fasilitas ARMS (Auto Risk Management System). Dengan fasilitas ini, nasabah dapat meminimalkan kemungkinan kerugian dalam menginvestasikan premi yang sudah dibayar.”
Produk iPLAN dipasarkan oleh agen asuransi. Memang, sejak Juli lalu Generali telah resmi memasarkan produk ini melalui kanal-kanal keagenannya. Sebelumnya, Generali mengandalkan jalur bancassurance, tapi sampai dengan akhir 2011 Generali telah berhasil memiliki ± 3.000 AGENT.
“Belilah saat muda karena preminya akan lebih ekonomis”.
Sebaiknya, jangan Anda mencampurkan produk whole life dengan investasi alias unit link insurance (unit link) sebab, return investasinya tidak optimal karena akan banyak biaya yang dibebankan oleh perusahaan asuransi. “Perusahaan asuransi akan memotong dana investasi sebagai biaya pengelolaan atau biaya lainnya”. Biasanya perusahaan asuransi ini menyerahkan pengelolaan dana tersebut ke pihak ketiga, seperti manajer investasi, yang secara otomatis biayanya juga dibebankan pada nasabah.
Generali Indonesia
Sejak awal pendiriannya, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) tidak memiliki asuransi whole life murni alias tradisional. Awalnya, perusahaan yang berpusat di Italia ini sangat mengandalkan produk employee benefit. Baru sekitar dua tahun ini, Generali mengembangkan produk asuransi berbalut investasi alias unit link. Pada semester II 2011 ini, Generali meluncurkan produk baru yang diklaim menjangkau semua segmen bernama iPLAN (Insurance Protection Linked Auto Navigation).
Premi yang ditawarkan mulai dari Rp. 500.000 per bulan. “Produk ini bisa dimiliki semua umur mulai usia 6 bulan hingga 65 tahun.” Perlindungan akan berakhir pada saat tertanggung berusia 99 tahun. Melalui produk ini, nasabah boleh mengkombinasikan dengan produk tambahan, misalnya jaminan penyakit kritis, cacat tetap dan permanen, dan biaya rumah sakit.
”iPLAN memilki keunikan yang tidak terdapat di perusahaan asuransi sejenis, yaitu memilki tambahan fasilitas ARMS (Auto Risk Management System). Dengan fasilitas ini, nasabah dapat meminimalkan kemungkinan kerugian dalam menginvestasikan premi yang sudah dibayar.”
Produk iPLAN dipasarkan oleh agen asuransi. Memang, sejak Juli lalu Generali telah resmi memasarkan produk ini melalui kanal-kanal keagenannya. Sebelumnya, Generali mengandalkan jalur bancassurance, tapi sampai dengan akhir 2011 Generali telah berhasil memiliki ± 3.000 AGENT.