visi & misi

Minggu, 23 Maret 2014

SELF AWARNESS : KESADARAN DIRI


 http://www.mdwallpapers.com/gallery/wallpapers_20/success+wallpaper.jpg


Kesadaran diri adalah keadaan dimana seseorang bisa memahami dirinya sendiri dengan setepat-tepatnya. Seseorang disebut memiliki kesadaran diri jika ia memahami emosi dan mood yang sedang dirasakan, kritis terhadap informasi mengenai dirinya sendiri, dan sadar tentang dirinya yang nyata. Pendek kata, kesadaran diri adalah jika seseorang sadar mengenai pikiran, perasaan, dan evaluasi diri yang ada dalam dirinya.

Orang sedang berada dalam kesadaran diri memiliki kemampuan memonitor diri, yakni mampu membaca situasi sosial dalam memahami orang lain dan mengerti harapan orang lain terhadap dirinya. Kalau orang lain mengharapkan ia bicara, maka ia bicara. Kalau orang lain mengharapkan ia diam, maka ia diam. Kalau orang lain mengharapkan ia yang maju duluan, ia maju duluan.

PENTINGNYA MEMILIKI SELF AWARENESS

Apabila seseorang menjadi sadar akan peran pentingnya dalam kehidupan ini, maka hal itu sangatlah cukup bagi untuk mempunyai tujuan di dalam hidup dan berusaha dengan keras untuk mewujudkan tujuan itu. Ini adalah sebuah motivasi internal yang baik dan bertahan lama, tidak seperti motivasi eksternal yang tidak bertahan lama dan terkadang pudar karena bersifat situasional.

Kesadaran diri merupakan hal pertama dan utama untuk menjadi seseorang yang bersifat proaktif. Apabila seseorang telah menjadi sadar diri akan tugas dan peran di dunia ini, maka segala pikiran dan tindakan akan difokuskan untuk mencapai tujuan hidup dibanding hanya untuk menghabiskan waktu berharga.

Manfaat kesadaran diri diantaranya adalah :


· Memahami diri kita dalam berhubungan dengan orang lain.

· Mengembangkan dan mengimplementasikan kemampuan diri.

· Menetapkan pilihan hidup dan karier yang akan dicapai

· Mengembangkan hubungan kerja dengan orang lain.

· Memahami nilai diversity

· Meningkatkan produktivitas

· Meningkatkan kemampuan peran dalam organisasi, lingkungan, dan keluarga.


Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran diri adalah dengan menganalisis pengalaman kita, mencoba melihat diri sendiri dengan kecamata orang lain. Hal tersebut membantu mengungkap siapa diri kita dan meningkatkan kecerdasan emosi.

Dalam menganalisis diri, setiap individu menempatkan dirinya sebagai objek pada suatu situasi atau kondisi yang kemudian diobservasi bagaimana sikap, sikap, respon, pikiran, dan interaksi yang biasa muncul yang kemudian dianalisis dampak positif dan negatifnya. Menganalisis diri sendiri tidaklah selalu mudah, tetapi hal ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki agar menjadi pribadi yang profesional. 
Menganalisis diri dimulai dengan berusaha mengekspresikan serta menggali pikiran dan perasaan yang muncul atas sebuah situasi. Dengan demikian akan diperoleh sebuah sudut pandang baru atas situasi yang dihadapi. Dengan memiliki sudut pandang baru, individu akan efektif dalam menerapkan perilaku yang sesuai. Hal tersebut akan memberi sebuah pengalaman untuk menghadapi situasi yang sama di masa yang akan datang.

Hal yang penting untuk dapat memahami diri sendiri adalah dengan mengenali kekuatan dan kelemahan diri, perilaku diri, pola pikir, dan nilai atau prinsip diri. Keempat hal tersebut tidak dapat berdiri sendiri karena keempatnya merupakan sub-sub intrapersonal skills yang saling mempengaruhi.


“Ada tiga hal yang sangat keras, yaitu emas, berlian, dan memahami diri sendiri” – Benjamin Franklin.

GENERALI ANDALKAN UNIT LINK

JAKARTA. Pada awal tahun 2014 ini, sejumlah perusahaan asuransi kembali mengeluarkan beberapa produk unitlink atau asuransi berbalut investasi. Sebut saja Jiwasraya yang bekerjasama dengan Bank Victoria, kemudian ada AIA Indonesia yang menggandeng BCA sebagai partner untuk memasarkan produk unitlink-nya.
 
 
Yang terbaru, peluncuran produk unitlink dari Generali Indonesia berkerjasama dengan Bank Victoria pada Kamis (20/2). 
 
Lalu, bagaimana sebenarnya kinerja unitlink perusahaan asuransi tahun lalu ketika pasar sedang bergejolak dan prospeknya di tahun ini?
 
 
Biarpun pada tahun lalu ada gejolak di pasar saham, namun ternyata PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) masih mampu bertumbuh cukup tinggi. Generali Indonesia membukukan pendapatan premi pada 2013 hingga mencapai Rp 1,301 Triliun dengan kenaikan pertumbuhan sebesar 102% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 yang hanya mencapai Rp 644 miliar. Generali juga berhasil melampaui target Rp 900 miliar.
 
 
Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia yang sudah diolah, Generali Indonesia mencatat rata-rata pertumbuhan per tahunnya sejak 2010-2013 sebesar 135,8%. Biarpun begitu, bila dilihat dari tingkat rangking, Generali Indonesia menempati rangking ketujuh dalam total Single Premium Unitlink tahun 2013 dengan nilai Rp 770,8 miliar dan peringkat ketujuh dalam Bancassurance Single Premium Unitlink 2013 dengan nilai Rp 684,6 miliar.
 
 
Chief Excecutive Officer (CEO) Generali, Edi Tuhirman bilang, produk unitlink tahun lalu memang tumbuh sangat luar biasa. Dari total pendapatan premi tahun lalu sebanyak 76% disumbang dari produk unitlink, sedangkan sisanya yang sebesar 24% disumbang dari produk tradisional.
 
 
Edi mengatakan, ketika terjadi pertumbuhan ekonomi yang melambat, banyak nasabah yang masih menaruh uangnya di Generali Indonesia. Dengan sistem Auto Risk Management System (ARMS), uang nasabah dipindahkan ke kantong investasi yang lebih aman seperti pasar uang.
 
 
"Jadi nasabah tidak perlu menarik uangnya. Begitu pasar lagi turun, dana otomatis masuk pasar uang. Jadi jangan sampai dana tersebut ditarik lagi ke nasabah, kemudian ketika pasar naik, masuk lagi ke kita, kita akan kehilangan waktu. Kan pasar geraknya sangat cepat, " kata Edi.
 
 
Edi menjelaskan, saluran investasi unitlink yang ada di Generali masuk saham (equity), pendapatan tetap, dan pasar uang. Pada saat masuk, premi dari nasabah akan ditaruh di equity, namun untuk selanjutnya bisa berubah tergantung pada kondisi pasar saat itu.

 
Edi menambahkan, setiap harinya akan ada sistem penyeimbang ulang otomatis. Ketika indeks saham jatuh akan jauh lebih aman ditempatkan di pasar uang, sehingga resiko ketika turun lebih kecil. Setelah pasar stabil, maka akan masuk kembali ke komposisi investasi sesuai dengan yang telah ditentukan oleh nasabah.


"Kalau pasar lagi jatuh, kita biasaya banyak ke pasar uang karena terjadi proses cut loss. Tetapi kalau pasar lagi naik tajam seperti saat ini, kemungkinan besar banyak bermain di ekuitas. jadi sangat tergantung kondisi pasar setiap harinya," kata Edi menjelaskan.



Sumber : http://mobile.kontan.co.id/news/generali-andalkan-unitlink-memupuk-premi

Sabtu, 15 Maret 2014

Jago-Jago Agen Asuransi Berkumpul di Top Agent Award 2013

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kembali akan menggelar ajang peghargaan untuk agen berprestasi di industri asuransi jiwa di tahun ini. 

Perhelatan akbar yang dikenal dengan sebutan Top Agent Award Asosiasi Asuransi jiwa Indonesia (TAA AAJI) tahun 2013 akan berlangsung pada 26-27 Juni 2013 di Bandung. 

Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim, menegaskan penyelenggaraan acara TAA ini selain sebagai apresiasi terhadap para agen terbaik di tingkat nasional, juga sebagai sarana untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa profesi agen asuransi jiwa adalah profesi yang bergengsi dan punya prospek yang sangat baik. Dengan demikian, akan lebih banyak lagi masyarakat tertarik dan berminat menjadi agen asuransi jiwa.

“Kami harapkan ajang ini terus mendorong tercapainya 500 ribu agen di industri pada tahun 2015” papar Hendrisman dalam konferensi pers terkait rencana penyelenggaraan TAA AAJI ke-26, di Jakarta, Rabu (22/5).

Kepala Departemen Kanal Distribusi Agency AAJI, De Yong Adrian, menjelaskan pentingnya penghargaan kepada agen oleh karena AAJI melihat angka pertumbuhan tenaga pemasaran asuransi jiwa di Indonesia akan terus bertumbuh secara baik dalam 1-3 tahun ke depan. Sehingga sudah menjadi target AAJI untuk meningkatkan jumlah tenaga pemasaran berlisensi kedepannya menjadi 500 ribu di tahun 2015.

Menurut De Yong, AAJI menyadari bahwa sebagai lapangan kerja yang menarik, jalur keagenan maupun kemitraan akan terus menjadi tujuan potensi karir yang menarik. Sehingga ke depan AAJI bersama industri asuransi jiwa akan terus megembangkan jumlah tenaga pemasaran dalam mendukung tujuan pemerintah untuk mendorong industri keuangan di Indonesia

“Salah satu caranya adalah dengan terus mendidik tenaga pemasaran yang berlisensi untuk terus dapat berkontribusi terhadap peningkatan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia. Cara lainnya adalah dengan penurunan biaya ujian lisensi keagenan untuk semakin mempermudah akses publik menjadi agen profesional. Penghargaanya, kita gelar secara tahunan melalui TAA AAJI ini,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Panitia TAA-AAJI ke-26, Agustiar Hendro mengungkapkan, TAA-AAJI 2013 menggambil tema ‘Peduli dan Melindungi Semua’. Dia menjelaskan, pemilihan tema tersebut didasari oleh pertimbangan bahwa selain oleh karena TAA yang diselenggarakan setiap tahun oleh AAJI sebagai wujud apresiasi  asosiasi terhadap profesi agen asuransi jiwa di Indonesia, para agen asuransi juga akan bisa lebih mengajak masyarakat dari berbagai kalangan untuk berasuransi. Selain itu, agen juga harus lebih fokus dalam menjalankan profesinya dan meningkatkan diri sebagai insan perasuransian yang profesional.

Agustiar Hendro menambahkan, pemilihan tema ini merupakan wujud apresiasi dari para agen asuransi jiwa yang selalu peduli dan siap melindungi semua kalangan masyarakat Indonesia, mulai dari kelas bawah hingga teratas dalam kesadaran berasuransi.  Sebab, hingga saat rakyat Indonesia yang berasuransi masih dibawah 10 persen. Untuk itu, dengan makin banyaknya agen asuransi jiwa, secara tidak langsung mereka juga telah membantu menyadarkan dan mengingatkan akan pentingnya sebuah keluarga memiliki produk asuransi.

“Tema Peduli Semua itu juga bisa  bagi para agen sendiri.  Para agen yang sudah produktif dan berprestasi untuk bisa membantu dan memotivasi para agen baru sebagai bentuk kepedulian, agar mereka juga bisa menghasilkan prestasi dan bisa setia dengan profesinya tersebut. Bahwa profesi agen memang benar-benar menjanjikan. Sehingga, nantinya akan lahir agen-agen terbaik lainnya,” kata Agustiar Hendro, perwakilan dari Asuransi Bumiputera 1912 ini.

Peserta yang akan hadir dalam acara TAA AAJI tersebut antara lain para top agent perusahaan asuransi jiwa  di Indonesia, para CEO dan top executive perusahaan asuransi jiwa, regulator, dan para undangan lain yang totalnya ditargetkan mencapai sekitar 1.000 orang.

Dalam ajang TAA-AAJI 2013 kali ini, AAJI melakukan beberapa penyempurnaan pada bagian kategori dan kriteria, hal ini dilakukan untuk memenuhi aspirasi dari anggota, menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dan berdasarkan pengalaman pelaksanaan TAA sebelumnya. Ada pun kategori yang ditambahkan dalam pelaksanaan TAA tahun ini adalah Top Agent Of Telemarketing. Sehingga total kategori meliputi;

Source : http://swa.co.id/business-strategy/jago-jago-agen-asuransi-berkumpul-di-top-agent-award-2013

GENERALI CLAIM PUNYA ALAT PENANGKAL UNITLINK



JAKARTA, KOMPAS.com - Gejolak pasar modal tanah air belum juga berakhir. Kondisi ini otomatis memukul perolehan hasil investasi pasar modal khususnya unitlink. Membaca ini, demi meminimalisir kerugian, PT Asuransi Generali Indonesia (Generali Indonesia) menawarkan teknologi yang bisa mengamankan keranjang investasi nasabah.

Layanan yang ditawarkan adalah sistem auto risk management system (ARMS). Ini adalah sistem perlindungan nasabah di mana saat pasar modal turun secara otomatis keranjang investasi dipindahkan ke tempat lebih aman.

"Portofolio nasabah harus aman. Sistem ini membuat nasabah lebih leluasa untuk mengatur sendiri asset investasinya sesuai dengan profil resiko," kata Edy Tuhirman, Direktur Utama Generali Indonesia pada Kamis (26/9).

Melalui sistem ARMS ini, Edy mengakui perolehan premi Generali Indonesia terkerek. Sepanjang kuartal 1 2013, premi mencapai Rp 826 miliar naik 251% dari Rp 235 miliar. (Mona Tobing)

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/09/26/1603074/Generali.Klaim.Punya.Alat.Penangkal.Kerugian.Unit-linked

PELUANG BISNIS * PASSIVE INCOME GENERALI