visi & misi

Senin, 21 Juli 2014

Bagaimana Meraih Kemandirian Finansial

Istilah financial quotient mungkin tidak sepopuler intelegent quotient, emotional quotient atau bahkan spiritual quotient. Financial quotient (Fin-Q) adalah kesadaran akan kondisi keuangan dan kemampuan seseorang dalam memahami pentingnya perencanaan keuangan dan mengimplementasikan tata kelola keuangan dengan baik.

Untuk mengukur Fin-Q, Citigroup Asia Pacific melakukan wawancara online dengan 100 responden di Indonesia. Responden yang digunakan adalah berusia 18 tahun ke atas, memiliki rekening bank atau kartu kredit.

Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain:

  • Apakah Anda puas dengan kualitas kehidupan? 
  • Apakah Anda sudah mapan dalam menghadapi kondisi keuangan di masa mendatang? 
  • Apakah Anda  membuat anggaran dan mematuhinya setiap bulan? 
  • Apakah Anda menabung setiap bulannya?

Nilai Citi Fin Q untuk Indonesia menunjukkan rata-rata 51 dari 100 poin atau berada di posisi average low. 

"51 persen mempunyai kemampuan financial planning dengan baik," kata Retail Bank Head Citibank Meliana Sutikno.

Separuh responden menyatakan puas akan kualitas kehdiupannya, atau 59 persen. Sementara sisanya 41 persen merasa tidak puas. Sebagian besar juga merasa optimistis (78 persen) menghadapi keuangan di masa depan, dan 23 persen khawatir akan keuangan di masa depan.


Orang Indonesia umumnya tidak bermasalah dengan kartu kredit karena 54 persen orang Indonesia membayar penuh tagihan kartu kredtinya secara reguler. Namun demikian orang Indonesia belum memiliki disiplin menabung karena hanya 47 persen mempunyai kebiasaan menabung, sementara 45 persen berusaha menabung saat memungkinkan.

Sedangkan hanya 29 persen mematuhi anggaran bulanan yang dibuatnya dan 82 persen baru dalam tahap berusaha mengikuti anggaran. 

"Pada umumnya orang Indonesa paham bahwa menabung itu penting, namun tidak memiliki disiplin untuk menyisihkan uang dan mengikuti rencana anggaran," tuturnya.

Dari hasil tersebut orang Indonesia tidak memiliki kemampuan finansial di masa pensiun. 

Hanya 19 persen cukup yakin akan berapa dana yang dibutuhkan saat pensiun, 41 persen tidak tahu kebutuhan dana di masa pensiun, 23 persen telah memiliki rencana pensiun formal dan 24 persen belum memulai rencana apapun.

Terkait masa pensiun, 52 persen percaya tabungan pensiun akan membawa ke kehidupan yang nyaman, sementara 49 persen tidak yakin sama sekali mengenai hal itu. 

Ironisnya jika ia kehilangan pekerjaan, 1 dari 5 orang Indonesia menyatakan bahwa tabungannya hanya mencukupi untuk 4 minggu mendatang. Sementara sisanya 81 persen memiliki tabungan untuk 11 minggu saja.

"Di masa pensiun terdapat orang tua yang bergantung pada anaknya dengan demikian saat mencapai hari tua pun orang tersebut tidak mampu mencapai kemandirian finansial," jelasnya.

Orang Indonesa juga masih belum percaya akan asuransi. Hal itu ditunjukkan dengan 43 persen merasa sudah terlindungi asuransi dan 31 persen tidak memiliki asuransi sama sekali. 

Orang Indonesia juga masih sedikit yang memahami bagaimana berinvestasi, karena jika diberi 6 bulan gaji untuk diinvestasikan hanya 39 persen yang benar-benar tahu bagaimana dana tersebut akan diinvestasikan.

Untuk mencapai kemandirian finansial, maka dianjurkan untuk melakukan hal-hal yaitu menentukan tujuan finansial jangka pendek dan jangka pajnang. Sebaiknya  juga membuat anggaran dan menabung secara reguler sesuai dengan rencana anggaran.

Dalam mendukung investasi  sebaiknya setiap orang memahami produk dan layanan keuangan sehingga dapat mengalokasikan dana tidak hanya untuk menabung, tetapi juga untuk berinvestasi agar dana yang dimiliki dapat menghasilkan pengembalian lebih besar.


Anda juga harus melakukan proteksi diri untuk hari tua beserta anggota keluarga.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

PELUANG BISNIS * PASSIVE INCOME GENERALI